Mama Bambu
Flores, sebuah kawasan yang kaya akan bambu, menghadapi masalah serius akibat perubahan budaya dan pembangunan yang mengabaikan kearifan lokal. Rumpun bambu yang dulu beragam mulai menyusut, sumber air berkurang, dan sawah menjadi kering.
Yayasan Bambu Lestari (YBL) melihat peluang untuk mengatasi masalah ini dengan menggabungkan gerakan menanam bambu dengan insentif bantuan sosial. Mereka melibatkan para perempuan, atau "mama-mama bambu", untuk menyemai dan menanam bibit bambu.
Hasilnya, gerakan ini tumbuh pesat. Ribuan bibit bambu ditanam, memberikan manfaat ekonomi langsung bagi mama-mama bambu. Selain itu, bambu-bambu yang tumbuh membantu memulihkan ekosistem, membuat Bajawa lebih sejuk dan subur, serta membantu memulihkan sumber air. Pabrik pengolahan bambu juga didirikan, menciptakan produk bernilai tambah dan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Inisiatif ini berhasil mengubah krisis lingkungan menjadi peluang ekonomi dan restorasi ekosistem. Mama-mama bambu tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memperbaiki kualitas hidup mereka.