Bumi Langit Permaculture
Perbukitan Imogiri, Bantul, dikenal dengan tanahnya yang tandus dan musim kemarau yang panjang. Kondisi ini diperparah oleh praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, seperti pengubahan kontur tanah, penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebihan, yang menyebabkan tanah kehilangan unsur hara dan rentan longsor.
Iskandar Waworuntu, pemilik Bumi Langit Permaculture Institute, melihat masalah ini sebagai akibat dari hubungan yang timpang antara manusia dan alam. Ia memulai perjalanan Bumi Langit pada tahun 2006 dengan fokus pada pemulihan tanah menggunakan kompos.
Upaya ini berhasil memulihkan ekosistem Imogiri. Tanah menjadi subur, tanaman beragam tumbuh, serangga dan burung-burung kembali. Lebih dari itu, konsep permakultur Bumi Langit berhasil melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaan wilayah secara terpadu dan lestari. Melalui "Warung Bumi", mereka belajar menanam bahan makanan, mengolahnya, dan hidup harmonis dengan alam.
Dampak dari inisiatif Bumi Langit sangat signifikan. Selain memperbaiki kondisi lingkungan, inisiatif ini juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana manusia dapat hidup selaras dengan alam.